DuniaFintech.com – Penyelenggara fintech untuk infrastruktur pembayaran Indonesia, Xendit kini melebarkan sayap ke Filipina. Sebagai penyedia layanan keuangan berbasis teknologi di klaster payment gateway, diharapkan mendorong peningkatan transaksi digital bisnis di Filipina.
Hal ini mengukuhkan Xendit sebagai payment gateway terbaik di Asia Tenggara yang membantu membentuk generasi unicorn berikutnya, dengan memberdayakan para startup untuk tumbuh eksponensial.
Peluncuran Xendit Filipina dilakukan secara virtual pada tanggal 4 Desember 2020. Kegiatan dihadiri oleh Moses Lo selaku Co-Founder & CEO Xendit, Yang Yang, Managing Director Xendit Filipina dan Jonathan Bates, Head of Grabpay Filipina. Hadir juga Carlo Almendral selaku CEO TARA! dan Macy Castillo, Regional Director of Oriente.
Resmi beroperasi di tahun 2015, Xendit menyediakan sistem pembayaran yang aman dan mudah diintegrasikan. Dengan beragam produk, layanan mereka dapat menerima pembayaran dari rekening bank, kartu kredit/debit, e-wallet, gerai ritel dan cicilan online. Xendit Filipina akan menumbuhkan digitalisasi bisnis dan membantu para startup maupun pebisnis kecil hingga besar di Filipina.
Yang Yang melihat adanya peluang yang baik untuk transaksi pembayaran berbasis digital di Filipina. Ia menilai Xendit mampu menjawab peluang tersebut.
“Xendit unik karena kami membangun secara mendalam setiap pasar dan budaya lokal. Memungkinkan kami untuk bekerja sama dengan bisnis tradisional dan startup untuk berinovasi bersama sepanjang perjalanan transformasi digital mereka,”
“Ini sangat penting sekarang, karena banyak orang Filipina terus bergantung pada transaksi online untuk pembayaran dan pembelian penting,โ
Baca juga:
- Jembatani Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia, Xendit Lakukan Ini
- Xendit Hadirkan Infrastruktur Gerbang Pembayaran Masa Kini
- Regulasi OJK: OJK Buka Kembali Perizinan Layanan Urun Dana
Xendit Jelajahi Filipina
Fitur utama dari layanan Xendit yang disukai penggunanya di Filipina adalah struktur keamanannya yang kuat. Didukung oleh sistem internal yang mampu menilai transaksi kartu kredit, resiko penipuan pun dapat dihindari.
Dibangun dengan analitik data mutakhir, machine learning yang teroptimasi, hingga sistem deteksi penipuan, membuat layanan mampu memblokir pembayaran yang dianggap beresiko tinggi.
Moses Lo menjelaskan, layanan yang diberikan pihaknya membuat sistem pembayaran antar berbagai jenis menjadi sederhana. Hal ini juga berguna untuk para pelaku bisnis, lantaran membantu pengaturan pemasukan badan usaha miliknya.
“Sebagai platform yang berakar kuat di Asia Tenggara, kami terus mendengarkan untuk lebih mengenali kebutuhan dan keinginan spesifik dari setiap bisnis di pasar, โ
DuniaFintech/Fauzan